Tolak Tim Order Seperti Aprilia, Ducati Persilakan Pembalapnya Saling Bertarung

Admin

GPMandalika
- Hingga paruh pertama musim, penunggang Desmosedici GP yang menempati peringkat tertinggi dalam klasemen sementara adalah Johann Zarco. Rider Pramac Racing itu berjarak 58 poin dari sang pemuncak, Fabio Quartararo.

Andalan utama Ducati, Francesco Bagnaia, berhasil memangkas selisih dengan El Diablo. Akan tetapi, Pecco masih terpaut 66 angka. Ini lantaran empat balapannya berakhir secara prematur alias Did Not Finish (DNF).

Menyisakan sembilan lomba, peluang Ducati untuk menghidupkan kembali harapan merengkuh gelar juara nampaknya makin memudar. Kendati demikian, tim berbasis di Bologna itu enggan menerapkan team order.

“Oke, pertama-tama saya harus katakan bahwa jelas saat ini masih ada balapan yang harus dihadapi,” kata Ciabatti selama akhir pekan Grand Prix Belanda di Assen lalu.

“Pada prinsipnya, dengan beberapa pengecualian di masa lalu, kami tidak menyukai team order.

“Jelas, jika ini balapan terakhir dan satu pembalap tidak punya peluang untuk menang dan pembalap lain memiliki peluang untuk menang, Anda mungkin memikirkan strategi.

“Tapi ini kasus luar biasa. Sekarang, kami tidak dalam situasi itu.

“Kami tidak akan memberikan team order. Satu-satunya indikasi yang kami berikan kepada pembalap kami adalah untuk menghindari membuat gerakan ekstrem satu sama lain.

“Kami masih ingat pengalaman (Andrea) Dovizioso dan (Andrea) Iannone di Argentina bertahun-tahun lalu (saat keduanya bertabrakan pada lap terakhir di tengah perebutan podium), dan kami ingin menghindari situasi serupa.

“Ini satu-satunya hal yang kami katakan kepada pembalap kami, untuk lebih menghormati pembalap dengan merek yang sama, jangan mencoba manuver ekstrem jika memungkinkan.

“Tetapi untuk sisanya, mereka bebas melakukan apa yang mereka inginkan dan jika mereka bisa memenangi perlombaan, mereka harus memenangi perlombaan.”

Team order sebenarnya bukan hal asing bagi Ducati. Skuad yang dipimpin oleh Claudio Domenicali selaku CEO tersebut pernah menerapkannya lima tahun lalu. Tepatnya pada musim 2017.

Kala itu, tim memberikan pesan “Mapping 8” kepada Jorge Lorenzo dalam seri MotoGP di Sepang dan Valencia. Itu adalah sinyal agar X-Fuera memberikan jalan untuk Andrea Dovizioso.

Lorenzo mematuhi perintah ketika GP Malaysia. Namun, dia mengabaikannya pada seri pemungkas di Sirkuit Ricardo Tormo. Alasannya, perubahan posisi takkan membuat perbedaan bagi Dovizioso.

MotoGP 2022 bakal kembali bergulir saat Silverstone menjadi tuan rumah untuk putaran GP Inggris pada 7 Agustus mendatang.

Komentar