Langkah Awal Ikuti Jejak Rossi, Marco Bezzecchi Rookie Terbaik MotoGP 2022

Admin

GPMandalika
- Rookie selalu menjadi pembahasan yang menarik setiap MotoGP menggelar musim baru, dan beberapa tim menggaet talenta muda yang dirasa siap bersaing di level tertinggi.

Namun, tak semua rookie memiliki musim yang mudah dan tak mendapatkan tekanan dari pabrikan. Mengingat mereka kerap terikat kontrak langsung oleh pabrikan, atau langsung memperkuat tim pabrikan.

Tahun ini, lima rookie didatangkan oleh tiga pabrikan, di mana dua di antaranya berhasil memberikan kejutan dengan penampilan apiknya.

Tetapi, musim ini bisa dikatakan menjadi era paling kompetitif di MotoGP dalam hal persaingan pada rookie. Menjadi rookie di era sekarang juga lebih mudah dibanding di masa lalu.

Setelah melewati setengah musim, tampaknya menarik untuk melihat seberapa besar perkembangan setiap rookie.

Marco Bezzecchi – Mooney VR46 Racing Team (55 poin)


Bezzecchi bisa dikatakan sebagai rookie paling kompetitif dibanding yang lainnya sepanjang musim ini. Menggunakan Desmosedici GP21 yang merupakan versi terbaik dari Ducati, pembalap asal Italia itu tampil memukau.


Padahal, di awal musim namanya tak pernah menjadi sorotan pemberitaan, mengingat Remy Gardner dan Raul Fernandez menguasai headline pemberitaan.

Bukan hanya melakukan pekerjaan bagus sejauh ini, Bezzecchi juga memiliki performa bagus, terutama ketika MotoGP kembali ke Eropa. Finis di posisi 10 besar pada Grand Prix Argentia, Bezzecchi bertarung untuk podium di Mugello, sebelum finis kelima.

Podium yang didapatkannya di Assen juga menjadi peringatan kepada seluruh pembalap bahwa Marco Bezzecchi bisa menjadi ancaman serius pada paruh kedua MotoGP 2022.

Fabio Di Giannantonio – Gresini Racing MotoGP (18 poin)


Tak berbeda dengan Marco Bezzecchi, Di Giannantonio juga menggunakan Ducati Desmosedici GP21. Pembalap asal Italia itu juga tampil luar biasa dengan raihan pole position saat balapan kandang dan finis di urutan ke-11.


Torehan terbaiknya ada di GP Jerman dengan menyelesaikan balapan di Sirkuit Sachsenring di urutan kedelapan. Di Giannantonio finis enam detik di atas rekan setimnya Enea Bastianini dan jadi rookie terbaik di sana.

Tetapi, gelar Rookie of the Year sepertinya akan sangat sulit didapatkan jika melihat performa Marco Bezzecchi. Kendati begitu, Di Giannantonio merupakan rival terdekat pembalap jebolan VR46 Academy itu sebelum jeda musim panas.

Darryn Binder – WithU Yamaha RNF MotoGP Team (10 poin)


Dipromosikan dari Moto3 ke MotoGP, Binder harus mengatasi tekanan dalam dirinya ketika menghadapi pembalap terbaik dunia. Pembalap asal Afrika Selatan itu memiliki talenta besar dan menunjukkannya saat balapan basah di Mandalika.


Binder berhasil start dari grid 23 dan finis di urutan ke-10 dalam balapan basah dengan hujan yang terus mengguyur selama balapan. Itu merupakan pencapaian yang luar biasa pada balapan keduanya di MotoGP.

Darryn Binder memiliki tugas terberat dari semua rookie tahun ini, dan sejauh ini ia secara diam-diam berhasil tampil mengesankan. Sayang, masa depannya di MotoGP belum pasti karena RNF Racing belum memulai negosiasi kontrak baru.

Remy Gardner – Tech3 KTM Factory Racing (9 poin)


Juara dunia Moto2 2022 itu mengalami musim yang sangat berat dalam melakoni debutnya di MotoGP dengan menggeber KTM RC16. Mengendarai motor yang terkenal sulit dikendalikan, Gardner hanya mampu mengumpulkan sembilan poin dalam 11 balapan.


Pencapaian terbaiknya adalah finis P12 di Barcelona, dan sejak tes resmi di Catalunya, pembalap asal Australia itu merasa makin nyaman di atas motor.

Ini membuatnya berharap dapat memperjuangkan posisi 10 besar lebih sering di paruh kedua musim ini. Sementara KTM terus mencari solusi untuk meningkatkan performa motor mereka.

Raul Fernandez – Tech3 KTM Factory Racing (5 poin)


Pembalap Tech3 lainnya juga memiliki nasib serupa. Setelah mencatatkan sejarah di Moto2 sebagai rookie  tahun lalu, Fernandez tak memiliki musim yang diharapkannya dalam debutnya di MotoGP.


Masalah pada arm pump juga memaksanya untuk absen pada GP Belanda, dan sebelumnya Fernandez juga dilanda beberapa cedera akibat sering terjatuh saat mencoba menemukan batasan RC16.

Raul Fernandez diharapkan dapat menemukan lagi bentuk terbaiknya seperti yang diperlihatkannya di Moto2 ketika sudah pulih sepenuhnya dari semua cedera.

Komentar