Pembalap Monster Energy Yamaha MotoGP itu turun dengan teknik dan perhitungan matang luar biasa pada lomba putaran kesembilan Kejuaraan Dunia MotoGP 2022.

Start dari grid ketiga, El Diablo langsung memimpin seusai Tikungan 1 dengan melibas Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dan peraih pole position Aleix Espargaro (Aprilia Racing MotoGP).

Insiden langsung mewarnai lap 1 saat Takaaki Nakagami (LCR Honda Idemitsu) kehilangan kontrol bagian depan motor Honda RC213V ketika masuk Tikungan 1 sehingga menabrak Alex Rins (Suzuki Ecstar) dan Bagnaia.

Setelah insiden itu, Quartararo langsung melesat ke posisi terdepan untuk memaksa duet Pramac Racing, Jorge Martin dan Johann Zarco, masing-masing finis di posisi kedua dan ketiga pada balapan berdurasi 24 lap (111,8 km) tersebut.

Bagi Quartararo podium utama di GP Catalunya ini menjadi kemenangan kedua musim ini, setelah GP Portugal pada 24 April lalu, atau yang ke-10 sepanjang kariernya di kelas MotoGP yang dimulai pada 2019.

Kesuksesan Quartararo merebut kemenangan di GP Catalunya tidak lepas dari start yang bagus plus sejumlah insiden yang melibatkan beberapa pesaing terberatnya. Sejumlah pembalap terlihat menerapkan taktik agresif begitu lampu start padam hingga menyebabkan insiden yang melibatkan Takagami, Rins, dan Bagnaia.

Tingginya temperatur aspal lintasan Sirkuit Catalunya membuat sebagian besar pembalap memilih ban slick medium untuk ban depan dan belakang motor mereka.

Namun, ketatnya persaingan dan panasnya temperatur membuat sejumlah pembalap mengalami kecelakaan. Marco Bezzecchi (Mooney VR46 Racing) terjatuh di Tikungan 10 lap 5. Sebelumnya, Stefan Bradl (Repsol Honda) yang menggantikan Marc Marquez, juga terjatuh.

Di lap 8, Enea Bastianini (Gresini Racing), juga terjatuh di Tikungan 5. Dengan begitu, ini kali kedua beruntun pembalap Italia tersebut tidak mampu merebut poin setelah sebelumnya juga mengalami kecelakaan pada balapan kandangnya, GP Italia.

Di depan, Quartararo terus memperlebar gap dengan pembalap terdekat dan mampu menambah selisih waktu hampir 0,5 detik setiap lap. Konsistensi tersebut tidak lepas dari kepiawaiannya mengatur ritme balapan dan konsumsi ban.

Kehebatan Quartararo mengatur kecepatan Yamaha YZR-M1 di Sektor 4 Sirkuit Catalunya juga menjadi faktor penentu mengapa dirinya mampu memenangi lomba dengan gap sangat signifikan.

Persaingan sengit justru terjadi pada perebutan posisi kedua yang melibatkan Aleix Espargaro dan Jorge Martin. Kedua pembalap Spanyol itu silih berganti menempati posisi kedua hingga insiden memalukan sekaligus menyesakkan terjadi satu lap sebelum finis.

Pada lap 23, saat berada di posisi kedua, Aleix Espargaro tiba-tiba memperlambat Aprilia RS-GP geberannya setelah melintas garis start finis. Saat itu, ia mengira sudah menyelesaikan lomba di posisi kedua.

Situasi tersebut berhasil dimanfaatkan Martin dan Zarco yang memang terus menempel Espargaro di P3 dan P4. Tidak hanya duet Tim Pramac, juara dunia MotoGP 2020 Joan Mir (Suzuki Ecstar) pun berhasil memanfaatkan kesalahan konyol Aleix Espargaro.

Saat sadar masih ada satu lap lagi, Aleix Espargaro pun berusaha mengejar para pembalap terdepan. Namun, tertinggal sekira delapan detik, ia pun hanya mampu melibas Luca Marini (Mooney VR46 Racing) untuk finis di posisi kelima.