Bagnaia Gagal Finish Gegara Takaaki Nakagami, Ducati Bersikeras Rider asal Jepang itu Harus Dipenalti

Admin


GPMandalika - Race Direction sudah memutuskan tidak ada sanksi apa pun menyusul insiden yang terjadi di Tikungan 1 lap pertama lomba MotoGP Catalunya, Minggu (5/6/2022).

Sial betul nasib yang dialami Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo Team) pada balapan di Circuit de Barcelona-Catalunya. Start dari grid kedua, Bagnaia harus mengakhiri balapan berdurasi 24 lap (111,8 km) tersebut di Tikungan 1 lap pertama!

Ironisnya, kegagalan finis yang dialami pembalap asal Italia tersebut bukan disebabkan kesalahan yang dilakukannya. Adalah Takaaki Nakagami (LCR Honda Idemitsu) yang mengawali kecelakaan yang melibatkan Bagnaia dan Alex Rins (Suzuki Ecstar) tersebut.

Start dari grid 12, begitu lampu merah padam, Nakagami dengan agresif berusaha merangsek ke kelompok terdepan saat hendak memasuki Tikungan 1.

Tetapi, karena melakukan pengereman terlalu keras, pembalap asal Jepang itu kehilangan kendali pada bagian depan (front end) Honda RC213V geberannya sehingga ban selip dan terjatuh.

Saat terjatuh, tubuh Nakagami menyenggol ban belakang Ducati Desmosedici GP22 geberan Bagnaia yang saat itu berada di posisi ketiga. Sementara, motor Nakagami menghantam Suzuki GSX-RR andalan Rins yang saat itu berusaha mengambil Tikungan 1 dari sisi luar.

Akibat insiden tersebut, ketiga pembalap terjatuh. Jika Nakagami dan Rins langsung mundur, Bagnaia masih mencoba melanjutkan balapan dan baru benar-benar kembali ke paddock pada lap kedua.

“Jika ini bukan karena cara mengendarai motor yang tidak bertanggung jawab, saya tidak tahu lagi apa yang perlu dilakukan untuk mendapatkan sanksi,” kata Davide Tardozzi, Manajer Tim Ducati Lenovo seperti dikutip Sky Sports MotoGP, setelah balapan.

Pun demikian, Race Direction menyebut tidak ada sanksi untuk Nakagami, atau pembalap lain akibat insiden tersebut. Dengan kata lain, mereka menganggap insiden tersebut murni kecelakaan balapan (racing incident).

“Kami tidak setuju (dengan keputusan Race Direction) dan ingin mereka juga mendengarkan suara kami,” tutur Tardozzi, seraya menyebut sebagai pembalap profesional, apalagi di MotoGP, Nakagami seharusnya sudah tahu teknik-teknik dasar dalam balapan.

“Hal pertama yang diajarkan adalah, Anda tidak harus selalu memenangi tikungan pertama. Anda justru harus berpikir lagi jika memaksakan diri menang tetapi berisiko mencelakai pembalap lain.

“Kami harus berlaku tegas agar insiden seperti ini tidak lagi terjadi pada balapan-balapan berikutnya,” tutur Tardozzi.

Ducati memang pantas berang dengan insiden di GP Catalunya ini. Setelah memenangi GP Italia, sepekan lalu, Bagnaia mampu berada di P4 klasemen dan tertinggal 41 poin dari juara dunia Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP) di puncak.

Kini, setelah tidak mendapatkan poin di Sirkuit Catalunya, posisi Bagnaia tidak hanya merosot ke P5 namun gapnya dengan Quartararo yang memenangi GP Catalunya juga melebar menjadi 66 poin.

Jika Francesco Bagnaia makin tertinggal dari Quartararo di klasemen, Nakagami dan Rins tidak hanya kehilangan poin tetapi juga harus berurusan dengan dokter.

Nakagami tidak terdeteksi mengalami cedera di kepala. Tulang selangkanya pun tampak baik-baik saja. Tetapi ia merasakan sakit di bahu kanan sehingga harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut di Hospital General de Catalunya.

Sementara itu, rasa nyeri pada tangan kiri membuat Rins tidak mau mengambil risiko. Usai pemeriksaan di medical centre, Rins langsung dilarikan ke Dexeus Quiron Hospital di Barcelona untuk pemeriksaan menyeluruh./*

Komentar