Remy Gardner Mungkin ke WSBK jika Tersisih dari MotoGP

Admin


GPMandalika - Remy Gardner tak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya setelah hanya mencetak tiga poin dalam tujuh balapan MotoGP. Menyusul crash di GP Prancis, rider Tech3 KTM itu khawatir dengan masa depannya.

Datang sebagai juara dunia Moto2 2021, Remy Gardner tentu membayangkan masih debutnya di kelas premier akan solid. Faktanya, setelah tujuh balapan, dia ada di urutan ke-23 klasemen MotoGP dengan tiga poin.

Dan pada Grand Prix Prancis di Le Mans akhir pekan lalu, Gardner untuk kali pertama musim ini gagal menyelesaikan lomba akibat kecelakaan di lap keempat. Hasil tersebut tentu saja membuatnya kecewa.

“Itu balapan yang bagus sampai insiden terjadi. Saya merasa lebih baik dari biasanya dan lolos dengan bagus sejak awal,” ujar rider 24 tahun, yang start dari P22 dan mampu naik ke P16 pada lap pembuka, dilansir Speedweek.

“Di grid kami memasang ban depan hard. Saya sedikit khawatir itu akan menjadi terlalu panas di putaran pertama, ternyata saya tak dapat masalah dan bisa menyalip beberapa pembalap. Tetapi kemudian saya tabrakan dengan Fabio Di Giannantonio dan mengalami highside.”

Harapan Remy Gardner untuk bisa bangkit setelah hanya finis di urutan ke-20 dalam Grand Prix Spanyol di Jerez pun gagal diwujudkannya di Le Mans. GP Prancis adalah mimpi buruk lain bagi sang pembalap.

“Saya tidak menikmati hidup saya saat ini. Setiap minggu saya mengalami cedera bahu, goresan dan luka bakar terus menerus menyerang saya,” Gardner meratapi nasibnya.

Baru saja pada tes MotoGP Jerez dua pekan lalu, pemuda asal Australia tersebut terlempar keras dari motor RC-16 miliknya. Konsekuensi akibat insiden itu, punggung serta jari-jarinya mengalami cedera.

“Setiap kali saya mencoba mendorong, saya berakhir di gravel. Saya harap kami segera mendapatkan pembaruan untuk motor. Seminggu di rumah akan membuat saya bisa melupakan semua ini,” ucapnya.

Remy Gardner memiliki kontrak satu tahun di Tech3 KTM, dengan perpanjangan satu musim. Dengan performanya sejauh ini, ia tak terlalu yakin tim akan mengaktifkan opsi kerja sama untuk MotoGP 2023.

“Saya hanya dua persepuluh detik di belakang Miguel (Red Bull KTM Factory Racing) dalam kualifikasi setelah tujuh event. Saya pikir itu tidak buruk, tetapi pada akhirnya keputusan ada di tangan KTM,” kata Gardner.

“Apabila mereka tidak menginginkan saya lagi, saya mungkin akan pergi ke Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK). Setelah semua hasil sejauh ini, saya sendiri masih ragu tentang masa depan saya,” tambahnya.

Wajar bila Gardner tak yakin soal masa depannya di MotoGP. Pasalnya, setelah keputusan Suzuki mundur usai musim 2022, pasar pembalap menjadi makin ramai. Persaingan mendapatkan kursi untuk 2023 kian ketat./*

Komentar