Fabio Quartararo Frustrasi Tidak Mampu Overtake

Admin


GPMandalika - Juara dunia Fabio Quartararo memang masih memimpin klasemen pembalap MotoGP usai Prancis. Namun, ia kembali mengkhawatirkan performa Yamaha.

Pembalap andalan tim pabrikan Monster Energy Yamaha MotoGP tersebut tidak mampu mewujudkan target menjadi pembalap Prancis pertama yang memenangi lomba kelas MotoGP di Sirkuit Bugatti, Le Mans.

Tidak hanya kemenangan, Quartararo juga tidak mampu finis di podium pada balapan yang berlangsung pada Minggu (15/5/2022) siang waktu setempat tersebut.

Tambahan 13 poin hasil finis P4 di Le Mans, memang belum menggoyahkan posisi El Diablo di puncak klasemen. Namun, gapnya dengan para rival makin menipis.

Sebelum GP Prancis, Quartararo memimpin tujuh poin atas peringkat kedua yang dihuni Aleix Espargaro (Aprilia Racing). Namun, setelah Espargaro finis di podium ketiga Le Mans, gapnya di posisi kedua dengan Quartararo mengecil menjadi empat poin.

Enea Bastianini (Gresini Racing MotoGP) juga tetap di posisi ketiga klasemen. Tetapi, jika sebelumnya ia terpaut 20 poin dari Quartararo, kini berkat kemenangannya di Le Mans, tinggal delapan poin saja yang memisahkan keduanya.

Quartararo mengawali lomba MotoGP Prancis dari grid start keempat. Namun, saat start ia dilibas beberapa pembalap hingga posisinya melorot ke posisi kedelapan!  

Setelah itu, Quartararo sangat sulit melewati (overtake) para rivalnya. Jika para pembalap di depannya: duet Suzuki Ecstar, Alex Rins dan Joan Mir, serta Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), tidak terjatuh, bukan tidak mungkin Quartararo finis lebih buruk daripada P4.

Seusai balapan, pembalap kelahiran Nice, Prancis, 23 tahun lalu, tersebut mengungkapkan salah satu problem dirinya kesulitan melakukan overtake. Masalah utama masih pada performa Yamaha YZR-M1.

“Balapan hari ini membuat saya frustrasi. Begitu saya lengah saat start atau membuat kesalahan kecil saja, balapan sudah berakhir,” kata Quartararo seperti dikutip Sky Sports MotoGP.

“Hari ini, terlepas dari kesalahan di Tikungan 1 lap pertama, saya benar-benar tidak mampu melakukan overtake. Marc (Marc Marquez, Repsol Honda) membuat kesalahan dan saya bisa melibasnya.

“Lalu, Rins terjatuh, diikuti Mir. Bagnaia juga mengalami kecelakaan dan mundur. Saya tidak mampu melewati lawan karena tidak bisa keluar tikungan dengan cepat. Sementara, pembalap lain banyak mengambil keuntungan di sana. Mustahil saya melakukan itu.”

Seperti bisa diprediksi, Fabio Quartararo kembali menjadi satu-satunya pembalap pabrikan berlogo tiga garpu tala dengan hasil lomba dan performa paling bagus di Le Mans. Namun, ia tidak mau menuding mengapa rekan-rekannya tidak mampu membendung para pembalap Ducati.

“Tentu menyenangkan bila memiliki rekan setim dengan performa yang mendekati atau bahkan melebihi Anda. Dengan begitu, kami bisa mengetahui apakah lebih cepat atau tidak. Tetapi, masalah saat ini lebih kepada soal time attack serta kecepatan,” ucap El Diablo.

“Yang pasti, di Le Mans saya sangat kesulitan untuk mendapatkan peluang melakukan overtake. Bastianini, Jack Miller (Ducati Lenovo), dan Espargaro di depan memang benar-benar kuat.

“Kecepatan kami lebih bagus daripada Aleix dan Jack. Namun, tetap saja saya tak mampu melewati mereka. Sekira separuh balapan (dari total 27 lap lomba) saya berada di belakang Aleix dan bahkan tak mampu melakukan tekanan.”/*

Komentar