Bastianini: Saya Berhasil Membuat Bagnaia Gugup

Admin


GPMandalika - Enea Bastianini membuyarkan ambisi tim pabrikan Ducati Lenovo untuk finis 1-2 pada lomba MotoGP Prancis di Sirkuit Bugatti, Le Mans, Minggu (15/5/2022).

Pembalap Gresini Racing MotoGP tersebut memang tampil luar biasa saat lomba di sirkuit legendaris, Le Mans. Ketenangan, tyre management, dan konsistensi kembali ditunjukan pembalap muda Italia tersebut dalam merebut kemenangan ketiganya di MotoGP 2022.

Start dari grid kelima, La Bestia – julukan Bastianini – hanya naik satu tingkat setelah lap 1. Ia lalu naik ke P3 pada lap 3, tepatnya setelah Alex Rins (Suzuki Ecstar) mengalami kecelakaan dan tidak mampu melanjutkan balapan.

Pada saat bersamaan, pole position Francesco “Pecco” Bagnaia (Ducati Lenovo) berhasil merebut P1 dari tangan rekan setimnya, Jack Miller. Sejak lap 3 itu, Bastianini dengan sabar dan tenang berada di belakang Bagnaia dan Miller, sampai lap 11.

Pada lap 12, La Bestia berhasil mengambil P2 dari tangan Miller. Setelah itu, Bastianini terus menjaga jarak dengan Bagnaia di posisi terdepan sambil sesekali menekan kompatriotnya tersebut.   

Kesempatan bagi Bastianini untuk merebut P1 tiba sekira tujuh lap menjelang finis balapan berdurasi 27 lap tersebut. Ia berhasil melibas Bagnaia. Namun, runner-up MotoGP 2021 itu berhasil mengambil kembali P1 dari tangan La Bestia.

Namun, satu lap kemudian, Bagnaia kehilangan kontrol Ducati Desmosedici GP22 di Tikungan 13-14 dan terjatuh. Bastianini pun memimpin balapan sejak lap 21 sampai finis.

“Saya sangat senang dengan kemenangan ini, meskipun agak sulit dipercaya setelah apa yang kami alami sepanjang akhir pekan ini di Le Mans,” ujar Bastianini setelah memastikan kemenangan ketiganya musim ini (setelah Qatar dan Amerika).  

Enea Bastianini memang mengalami beberapa kecelakaan di sesi-sesi sebelum balapan dan itu tidak biasa dialaminya karena ia selama ini termasuk salah satu pembalap dengan performa konsisten.

“Namun begitu, kecepatan motor sangat baik dan mungkin sedikit di atas mereka yang berada di depan saya (saat balapan),” ucap Bastianini mengacu duet Tim Ducati Lenovo.

“Menjelang lap-lap akhir balapan, saya melihat Pecco sudah sangat dekat di depan. Saat itu, saya sadar harus terus menempelnya.

“Lalu, saya mencoba mengambilnya di Tikungan 2, untuk membuatnya gugup. Taktik itu berhasil karena ia lantas melebar dan saya mampu memenangi balapan.”

Kemenangan ini memang sangat penting bukan hanya bagi Tim Gresini Racing MotoGP tetapi juga Enea Bastianini sendiri.

Tambahan 25 poin di GP Prancis memang tidak membuat posisinya di klasemen beranjak dari P3. Tetapi, pada saat yang sama, juara dunia Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP) juga hanya mampu finis P4 di depan pendukungnya.

Alhasil, Enea Bastianini mampu memangkas gap dengan Quartararo sangat signifikan, dari 20 poin menjadi tinggal delapan poin saja./*

Komentar