Jorge Lorenzo: Marc Marquez Punya Sisa Waktu Lima Tahun

Admin


GPMandalika - Menghabiskan kariernya bertahun-tahun, Jorge Lorenzo telah menjadi salah satu sosok paling karismatik di paddock MotoGP. Meski telah pensiun, ia masih terus mengikuti perkembangan terbaru kejuaraan.

Dalam wawancaranya dengan Motorsport.com, Jorge Lorenzo mengambil kesempatan untuk membahas beberapa tema yang muncul di MotoGP.

Pertama-tama, ia menyoroti pengembangan stagnan YZR-M1, prototipe yang saat ini menjadi sasaran kritik, terutama oleh rider utama tim pabrikan Yamaha sekaligus juara dunia bertahan Fabio Quartararo.

“Menurut pendapat saya, Yamaha kurang berkembang dibandingkan (pabrikan) lain. Bahkan, jika Fabio (Quartararo) mengendarai dengan luar biasa dan memaksimalkan motornya, itu tidak cukup baginya untuk naik podium,” kata Lorenzo.

“Secara psikologis sulit, tetapi saya tidak melihat opsi yang lebih baik untuknya. Honda adalah motor yang sangat sulit dan di Ducati tidak ada tempat,” juara dunia tiga kali MotoGP tersebut menambahkan.

Kemudian Lorenzo juga berbicara tentang Ducati, pabrikan yang mendominasi grid dengan menurunkan delapan motor tahun ini. Kendati demikian, skuad asal Italia belum bisa meraih hasil sesuai ekspektasi, khususnya dengan Desmosedici GP22.

Para pembalap yang menggunakan motor anyar Ducati belum mampu meraih kemenangan seperti Enea Bastianini (Gresini Racing). Bahkan, rider andalan pabrikan Borgo Panigale Francesco “Pecco” Bagnaia sejauh ini kesulitan mencapai podium.

“Masalah Pecco (Bagnaia) adalah motornya. Untuk beberapa alasan, GP22 tidak sesederhana itu. Sulit untuk mendapat kepercayaan diri di depan. Semua menderita, sementara (Enea) Bastianini memenangi dua race dengan GP21,” tutur Lorenzo.

Situasi ini menunjukkan banyak keraguan mengenai masa depan di tim pabrkan Ducati, terutama ketika lebih dari 70 persen kontrak pembalap MotoGP berakhir pada akhir musim ini. Dengan kursi milik Jack Miller di tim utama bakal jadi rebutan.  

“Sulit untuk memilih. Saya pikir (Jorge) Martin telah mendapat kontrak. Jika tidak, dia akan mengalami kesulitan karena Bastianini melakukan pekerjaannya dengan sangat baik. Semoga Martin yang direkrut.”

Terlepas dari semuanya, bagi Jorge Lorenzo, Marc Marquez tetap menjadi salah satu pembalap terbaik di MotoGP 2022. Di GP Amerika rider Repsol Honda tersebut membuktikan kehebatannya belum habis.

“Kita semua tahu Marc (Marquez). Dia memiliki mentalitas yang impresif. Bahkan jika dia jatuh ribuan kali, dia akan terus mengambil risiko dan mencari batasnya. Dia pembalap spesial, unik,” tutur Lorenzo.

“Tetapi waktu tidak baik untuk tubuh atau pikiran, dan bahkan usia tak membantu. Tidak sama jatuh pada usia 20 daripada 30 tahun. Marc secara teknis adalah sebuah fenomena. Dia memiliki ambisi besar.

“Namun, satu yang pasti waktu berlalu untuk semua orang. Dengan kata lain, saya pikir dia memiliki lima tahun lagi dalam kariernya,” pembalap berjuluk X-Fuera menambahkan.

Jorge Lorenzo telah melakukan debutnya sebagai komentator di DAZN dan baru-baru ini mengumumkan lompatannya ke balap roda empat di Porsche Carrera Cup.

“Yang utama adalah bersenang-senang. Saya hanya melakukannya untuk kesenangan dan saya masih merasakan adrenalin balap. Risikonya ada, tetapi jauh lebih sedikit daripada balap motor.”/*

Komentar